Ilustrasi
Sipengirim sms "Mama Minta Pulsa" ini pun dikait-kaitkan oleh para penjonru untuk menyerang Presiden Jokowi. Simak saja ulasan Mas Toni dalam Halaman Facebook Catetan Maz Toni yang telah dilansir pada 6 November 2015, berikut.
MAMA MINTA PULSA TERNYATA PENDUKUNG JOKOWI
Sebelum kedahuluan DIJONRU oleh kaum DUNG DUNG PRET, saya nggak boleh kecolongan dengan strategi dungu mereka untuk MENJONRU duluan, maklum zaman semakin maju orang dungu masih laku, laku untuk ditipu dengan cara WAGU dan sedikit LUCU.
2 tahun sejak beredarnya penipuan via SMS berbunyi "Mama minta pulsa", "Mama di kantor polisi", atau "Mama ditangkap polisi karena narkoba", "Anak mama kecelakaan berada di rumah sakit" atau berbagai SMS pemberitahuan Anda dapat hadiah duit berjuta-juta, mobil, dan lain sebagainya. Semuanya MODUS penipuan yang masih laku. Laku karena masih banyak orang DUNGU yang mau ditipu.
Saking populernya SMS "Mama minta pulsa" akhirnya menginspirasi sutradara Nuri Dahlia untuk membuat film yang dibintangi Nikita Mirzani dan Rizky Mocil. Cuma apesnya film ini bergenre HOROR dengan bumbu KOMEDI, tepat sekali dengan MODUS yang mengiringi setiap SMS berbunyi "Mama minta pulsa" itu.
Lalu dimana kaitannya kalau "Mama minta pulsa" itu dituduh pendukung Jokowi? Dulu ada akun di media sosial yang SOK JAGO menulis ingin MENGGOROK Jokowi, begitu disamperin PROJO malah mewek-mewek menangis bombay, minta maaf dan mengaku dulu dia pendukung Jokowi. Hik hik hik ujungnya minta dikasihani dan pengen selfie sama Jokowi...........
Artinya bicara dukung-mendukung dalam suasana pilpres sih wajar saja, tapi kalau pilpres sudah selesai, Presiden sudah terpilih, tapi masih ada kaum DUNG DUNG PRET yang suka menuduh segala sesuatu yang jadi perkara, misalnya ada KORUPTOR tertangkap, ada PEMERKOSA tertangkap, ada PEMBAKAR LAHAN terungkap, dan segala macam berita kriminal, kaum DUNG DUNG PRET itu buru-buru menuliskan berita kalau SANG PELAKU itu dulunya pendukung Jokowi!
Sejatinya pilpres sudah selesai, Presiden SAH terpilih secara hukum, tidak ada lagi pendukung A atau pendukung B, tapi kita harus bersatu MENDUKUNG Presiden terpilih untuk mengawal dalam memimpin bangsa ini menuju kemajuan bersama, bukannya dicela, difitnah, dihina, padahal presidennya sudah kerja sesuai undang-undang yang berlaku, tidak korup dan tidak melakukan perbuatan melanggar UU. Tapi kaum DUNG DUNG PRET memang banyak yang masih gagal move on, sulit membedakan arti MENGHINA dengan MENGKRITIK, apakah pola pikir mereka sudah dicuci bersih hingga tidak bisa membedakan kebenaran dan kekeliruan?
Jadi kasus "Mama minta pulsa" menjadi pendukung Jokowi saat pilpres kemarin bukan sesuatu yang istimewa dan dijadikan fitnah. Sebab yang melakukan penipuan SMS "Mama minta pulsa" dan yang tertipu SMS itu pastilah ada pendukung salah satu capres dalam pilpres 2014 kemarin.
Begitulah cara MENJONRU yang tidak perlu kita berpikir keras untuk ikut memfitnah pihak lain, sebab : "Mama minta pulsa" adalah bagian dari kreativitas dalam memanfaatkan fitur SMS pada HP kita, sayangnya kreativitas untuk MENIPU kaum yang mudah percaya dengan segala iming-iming atau mudah terharu akan cintanya pada sang Mama.
Salam NKRI Raya!
Sumber: Catetan MAZ TONI Aka Tante Paku
0 Comments
Berkomentarlah Sesuai dengan Topik - Terimakasih.